Anak sebagai generasi penerus adalah pewaris cita-cita bangsa. Mereka adalah
sumberdaya manusia yang harus dipersiapkan demi kelangsungan bangsa dan negara.
Kenyataannya masih banyak anak-anak yang terlantar, turun kejalan untuk mempertahankan
hidup, serta tidak bisa mengakses pendidikan. Anak-anak ini harus
mengesampingkan waktu bermainnya untuk bisa kembali pulang dengan membawa uang
bagi keluarganya, mengamen dari satu lampu merah ke lampu merah lainnya, serta
dari angkot ke bus kota. Ironisnya tidak banyak orang yang peduli akan nasib
anak-anak jalanan, bahkan tidak sedikit dari mereka menganggap bahwa anak
jalanan hanyalah sampah masyarakat yang harus ‘dibershikan’. Stereotype yang
melekat pada anak jalanan seperti anak nakal, pemalas, dan sering melakukan
tindak kriminal justru semakin memojokkan nasib anak-anak ini untuk memiliki
kualitas hidup yang baik.
Anak-anak hanyalah korban, dari kerasnya kehidupan yang harus mereka alami
bahkan sejak usia terlalu dini. Kekerasan mereka harus alami tidak hanya pada
lingkup masyarakat dan pemerintah namun juga pada skala yang lebih kecil yaitu
keluarga. Anak adalah anak, tidak perduli bagaimana latar belakang
kehidupannya, tidak peduli bagaimana kehidupan yang dialaminya, mereka memiliki
hak-hak yang harus dipenuhi. Pemenuhan hak-hak dan memberikan kesempatan bagi
mereka untuk bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik merupakan tanggung jawab
berbagai pihak. Tidak hanya negara yang berjanji untuk ‘memelihara’ anak-anak
ini, masyarakat serta keluarga juga memiliki peran yang tidak kalah penting.
Atas dasar tersebut, KABASA hadir untuk dapat membantu memenuhi hak-hak anak
dengan menyediakan fasilitas atau tempat singgah untuk membina anak-anak
sehingga dapat memiliki masa depan yang labih baik. Keprihatinan kami
terkendala dengan masalah ketersediaan lahan atau tempat tinggal permanen.
Selama bertahun-tahun pengabdian dan pemberdayaan yang kami lakukan, hanya
sanggup menyewa tanah dengan bangunan semi permanen.
KABASA berdiri pada tahun 2012 namun pembinaan
anak-anak jalanan sebanyak 150 pada tahun 2007 yang bertempat di dekat stasiun
Bekasi oleh 'a Ujang (Khairul Sidiq) pencetus KABASA, 2011 regenerasi/diteruskan oleh Iwan (Guntur Kurniawan hingga sekarang). Pembinaan pun terus dilakukan hingga
sekarang untuk kegiatan di sanggar KABASA yaitu, baca tulis Al Gur'an,
musikalisasi puisi, bermain musik dan pendidikan akidah akhlak, serta
pengembangan softskill untuk anak usia 17 ke atas . KABASA yang bertempat di Jl
KH Mas Mansyur Kp Mede RT/RW 003/002 Bekasi Jaya ,Bekasi Timur. Memiliki 85 anak
binaan yang setiap hari aktif dalam aktivitas di sanggar KABASA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar